Wednesday 16 February 2011

Februari, Lalu dan Kini

Ah, hujan lagi ternyata. Pagi tadi hujan, Alice merengut di kandang. Aku suka hujan, begitu pula Alice. Tetapi aku tidak suka Alice bermain hujan. Alice sangat menyukai tetesan hujan. Ia akan melompat kesana kemari mengejar tetes hujan yang jatuh ke bumi. Tentu saja aku gusar, karena itu akan membuat Alice menjadi kotor, bau, dan yang paling mengkhawatirkan adalah sakit. Tidak mudah mengeringkan Alice, karena ia pun akan berlarian mengejar handuk. Menggigit sekuat mungkin, sampai-sampai aku takut proses tarik menarik handuk akan membuat giginya tanggal. Tidak mudah pula untuk memandikan Alice di musim hujan seperti ini. Justru akan membuat bulunya lembab dan apek. Karena itu, sabar ya, Alice.

Beberapa tahun terakhir ini Februari selalu penuh dengan hujan. Tahun-tahun tertentu diwarnai dengan banjir. Rumahku tidak banjir, hanya saja akses kanan kiri terhambat. Pernah aku terjebak di pos pengumben. Akses pulang ke rumahku banjir dan macet total. Ingin menangis rasanya. Kendaraan umum tidak bisa lewat, taksi pun menolak. Minta mama jemput pun sia-sia. Yang ada mama akan terjebak juga dan sama bingungnya. Satu-satunya yang menawarkan jasanya adalah tukang ojek yang mangkal di sekitar lampu merah itu. Kutanya, dan ternyata mau! Oh, inilah namanya secercah harapan. Akhirnya dengan melewati komplek-komplek dan menghindari jalan raya, sampailah aku di rumah. Alhamdulillah.

Tanggal 21 ini aku akan memulai hari pertamaku di semester 8. Ketika banyak teman seangkatan yang sedang mengerjakan skripsi, tugas akhir, dan bahkan sudah melewati sidang, ya, aku masih berkutat dengan puluhan sks yang menanti untuk dituntaskan. Nilai pun harus ditingkatkan. Hh, penat rasanya mengetahui semua itu akan berujung pada sebuah angka akhir. Akhir, tapi tidak menentukan akhir hidupku.

HAHAHA it's getting mellow............. As mellow as the weather! Go, chin up!

No comments:

Post a Comment